Jumat kemarin, di penghujung bulan juli 2009, untuk kesekian kalinya salah satu gadget penghubung sosial yang saya miliki terjatuh lagi. Sudah keempat kalinya communicator yang saya miliki ini jatuh, dan jumat kemarinlah yang paling parah. Disamping beberapa bagian pecah permanen, kabel penghubung antara keypad dalam dan layar (depan dan dalam) terputus. Alhasil saya tidak bisa menghidupkan lagi hp tersebut. Banyak nomor penting dan data-data yang terdapat di dalamnya yang belum sempat saya backup.
Gelisah...sedih...bingung...serasa seperti ada sesuatu yang hilang dan kurang lengkap,,,sebegitu pentingkah handphone saat sekarang ini??? Entahlah,,tapi saya sendiri merasakan ada yang hilang bila tidak ada gadget tersebut di dekat saya.
Sempat saya merasa putus asa, tapi rasa penasaran membuat saya ingin tau apa yang menjadi masalah matinya layar hp saya. Bersama Mr. Ricky (Ucok Sarucok) dari The Gunner Cell saya meminjam peralatan hp dan membongkarnya...membedahnya...mengadul-adul isi dalamnya. Banyak sekali komponen elektronik kecil yang menempel. Transistor, dioda, Integrated Circuit (IC), resistor, yang semuanya kecil dan rapi dipatri ke PCB utama. Sungguh rapi sehingga bisa dipastikan sebagain besar dibuat dengan alat seperti robot. Jarak yang sempit – sepersekian di bawah 1 mm – memastikan analisa saya. Berbeda dengan radio buatan saya saat pelajaran elektronika di bangku SMP dulu yang begitu sederhana. Dengan hati-hati saya membukanya, dan akhirnya ditemukanlah sumber masalahnya. Rangkaian kabel yang menghubungkan keypad dan layar memang terlepas dan segera pula saya dan Mr. Ricky memasangnya kembali.

Alhamdulillah...communicator kebanggaan hanya mati suri, terlelap sebentar. Setelah merestart ulang dari awal, akhirnya hiduplah kembali hp saya. Gembiranya saya....asyiiikk.. Sebagai penanda kejadian tersebut, saya lalu mengabadikannya dengan kamera digital dan membuatkan sebuah monumen – my n o k i a my c o m m u n i c a t o r – untuk mengingatkan tentang kejadian tersebut sehingga saya akan lebih hati-hati dan menjaganya di kemudian hari.

Monumen tersebut adalah public space, sebuah digital park yang di dalamnya terdapat digital screen menampilkan iklan-iklan nokia yang ada di seluruh dunia. Di dalam lorong monumen juga terdapat locker yang berisi mode dan desain nokia yang ada di setiap negara. Terkoneksi langsung dengan dunia maya yang menghubungkan pengguna di lokasi dengan seluruh orang pemakai nokia di dunia. Translation bahasa secara digital memudahkan pengguna untuk saling berhubungan di dunia maya. Sungguh seperti lorong waktu yang menjadikan diri kita seolah berhadapan dengan orang yang kita ajak bicara. My communicator, memang menghubungkan antar individu, kelompok, komunitas yang berbeda suku, agama, ras, bangsa.
Dan akhirnya....andaikata monumen tersebut berdiri...tidak ada yang tidak mungkin yang bisa terjadi sekarang ini...Kalau perlu, saya anjurkan berandai-andailah, bermimpilah setinggi mungkin, karena itu akan menjadi salah satu alasan kita untuk tetap bersemangat, selalu berusaha mengejar cita-cita yang kita impikan..
Terimakasih...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar